Analisis tertanam adalah metodologi yang mengintegrasikan analisis data dan alat intelijen bisnis ke dalam aplikasi perangkat lunak bisnis. Hal ini memungkinkan pengguna akhir mendapatkan wawasan dari data dan membuat keputusan berdasarkan data tanpa meninggalkan lingkungan kerja biasanya.
Asal Usul dan Perjalanan Sejarah Analisis Tertanam
Konsep analitik tertanam berakar pada masa awal Internet, sekitar tahun 1990an, ketika organisasi mulai menyadari kebutuhan analisis data dalam operasi sehari-hari mereka. Penyebutan pertama tentang analitik tertanam dapat ditelusuri kembali ke akhir tahun 2000-an. Namun, hal ini semakin menonjol seiring dengan munculnya big data dan gelombang transformasi digital pada pertengahan tahun 2010-an.
Meningkatnya permintaan akan analisis data real-time dan pengambilan keputusan mendorong pengembangan dan penerapan analisis tertanam. Dunia usaha menyadari potensi pemanfaatan data dalam aplikasi operasional mereka untuk mengoptimalkan kinerja, memprediksi tren, dan meningkatkan pengambilan keputusan.
Memahami Analisis Tersemat
Analisis tertanam lebih dari sekadar menggabungkan dasbor atau laporan ke dalam aplikasi perangkat lunak yang sudah ada. Ini melibatkan integrasi analitik yang mendalam ke dalam perangkat lunak sehingga pengguna dapat mengakses wawasan data dalam konteks pekerjaan mereka.
Tiga komponen utama analitik tertanam adalah:
- Agregasi Data: Ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber untuk dianalisis.
- Analisis Data: Ini adalah proses pemeriksaan, pembersihan, transformasi, dan pemodelan data untuk menemukan informasi yang berguna, menarik kesimpulan, dan mendukung pengambilan keputusan.
- Visualisasi Data: Ini melibatkan representasi data dalam konteks visual seperti bagan, grafik, dan peta untuk memahami tren, outlier, dan pola dalam data.
Mekanisme Kerja Analisis Tertanam
Proses analisis tertanam dimulai dengan pengumpulan data. Data dikumpulkan dari berbagai sumber seperti database, penyimpanan cloud, API eksternal, dan masukan pengguna. Kemudian dibersihkan dan diubah menjadi format yang sesuai untuk analisis.
Selanjutnya, algoritma analitik diterapkan pada data ini untuk mengungkap wawasan, pola, dan tren. Wawasan ini kemudian direpresentasikan dalam format visual yang mudah digunakan seperti bagan, grafik, dasbor, atau laporan. Keseluruhan proses ini terintegrasi secara mulus ke dalam alur kerja pengguna dalam perangkat lunak operasional mereka, sehingga memudahkan mereka untuk mengakses dan memahami wawasan data tanpa berpindah platform.
Fitur Utama Analisis Tertanam
Analitik tersemat menonjol karena beberapa fitur khas:
- Integrasi yang Mulus: Ini terintegrasi ke dalam perangkat lunak pilihan pengguna, menawarkan wawasan dalam konteks tanpa mengganggu alur kerja.
- Analisis Real-time: Menyediakan analisis data real-time, memungkinkan pengambilan keputusan tepat waktu.
- Visualisasi yang Mudah Digunakan: Ini mewakili data dalam format yang mudah dimengerti seperti bagan, grafik, dan dasbor.
- Dapat disesuaikan: Memungkinkan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan bisnis.
- Scalable: Dapat diskalakan untuk menangani pertumbuhan volume dan kompleksitas data.
Jenis Analisis Tersemat
Analisis tertanam dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya menjadi empat jenis utama:
- Pelaporan Tertanam: Menyediakan laporan statis yang telah ditentukan sebelumnya dalam aplikasi.
- Dasbor Tersemat: Menawarkan antarmuka visual interaktif untuk melacak metrik utama.
- Analisis Layanan Mandiri Tertanam: Memungkinkan pengguna membuat laporan dan dasbor mereka sendiri tanpa memerlukan keahlian teknis.
- Analisis Tingkat Lanjut Tertanam: Menggunakan metode statistik tingkat lanjut dan pemodelan prediktif untuk menganalisis data.
Aplikasi dan Tantangan Analisis Tertanam
Analisis tertanam dapat digunakan di berbagai sektor seperti layanan kesehatan, keuangan, ritel, manufaktur, dan TI, antara lain, untuk tugas-tugas seperti pelacakan kinerja, perkiraan, penilaian risiko, dan analisis perilaku pelanggan.
Namun, beberapa tantangan dapat muncul selama penerapannya, termasuk masalah privasi data, kebutuhan akan keahlian teknis, kompleksitas integrasi, dan pengelolaan volume dan keragaman data. Solusi terhadap permasalahan ini terletak pada pemilihan alat analisis tertanam yang tepat, memastikan praktik data yang aman, melatih pengguna, dan mengadopsi teknologi yang dapat diskalakan.
Analisis Tertanam Dibandingkan dengan Istilah Serupa
Ketentuan | Keterangan |
---|---|
Analisis Tertanam | Mengintegrasikan alat BI ke dalam perangkat lunak bisnis untuk wawasan data dalam konteks. |
BI tradisional | Memerlukan peralihan ke platform terpisah untuk analisis data. |
Analisis Data | Merujuk secara luas pada semua teknik analisis data. Analitik tersemat adalah bagian dari ini. |
Pelaporan Ad hoc | Memungkinkan pembuatan laporan khusus sesuai permintaan. Ini bisa menjadi fitur analitik yang disematkan. |
Perspektif dan Teknologi Masa Depan dalam Analisis Tertanam
Tren masa depan dalam analitik tertanam mencakup peningkatan penggunaan AI dan pembelajaran mesin untuk analitik prediktif, munculnya analisis real-time, peningkatan penyesuaian, dan integrasi pemrosesan bahasa alami untuk analitik yang diaktifkan dengan suara. Selain itu, dengan munculnya IoT, analitik tertanam akan memainkan peran penting dalam menganalisis sejumlah besar data yang dihasilkan oleh perangkat yang terhubung.
Server Proksi dan Analisis Tertanam
Server proxy dapat meningkatkan fungsionalitas dan keamanan analisis tertanam. Mereka dapat memberikan anonimitas untuk transaksi data yang aman, menyeimbangkan beban untuk meningkatkan kinerja, dan memungkinkan akses ke data spesifik wilayah. Selain itu, mereka dapat digunakan untuk menyimpan data dalam cache, mengurangi latensi, dan lebih mengoptimalkan kecepatan analisis data dalam sistem analisis tertanam.