Distance Vector merupakan prinsip dasar jaringan komputer, khususnya dalam bidang protokol routing. Konsep ini digunakan untuk menentukan jalur terbaik bagi paket data untuk mencapai tujuannya dalam jaringan dengan menghitung 'jarak' atau 'biaya' yang terkait dengan setiap kemungkinan jalur.
Kejadian Vektor Jarak
Munculnya algoritma routing Distance Vector dimulai pada masa awal ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network), pendahulu internet, pada akhir tahun 1960an dan awal tahun 1970an. Algoritme mirip Vektor Jarak pertama kali disebutkan dalam makalah tahun 1978 oleh John McQuillan, Ira Richer, dan Eric Rosen. Algoritma mereka, yang dijuluki Routing Information Protocol (RIP), menggunakan bentuk routing vektor jarak untuk menavigasi jaringan.
Menggali Lebih Dalam Vektor Jarak
Dalam suatu jaringan, router harus berbagi informasi untuk memahami tata letak jaringan dan membuat keputusan routing. Protokol Distance Vector adalah salah satu metode dimana router berbagi informasi ini.
Dalam konteks routing, 'jarak' mengacu pada biaya untuk mencapai node tertentu (misalnya jaringan atau router) dan 'vektor' mengacu pada arah ke node tersebut. Setiap router memelihara tabel routing, yang mencakup jalur dengan biaya terendah ke setiap router lainnya dan hop berikutnya menuju jalur tersebut.
Protokol Distance Vector menggunakan prosedur yang mudah. Setiap router mengirimkan seluruh tabel routingnya ke tetangga terdekatnya. Tetangga ini kemudian memperbarui tabel routing mereka berdasarkan informasi yang diterima, dan proses berlanjut secara berulang di seluruh jaringan sampai semua router memiliki informasi routing yang konsisten. Prosedur ini juga dikenal sebagai algoritma Bellman-Ford atau algoritma Ford-Fulkerson.
Cara Kerja Bagian Dalam Vektor Jarak
Pengoperasian protokol Distance Vector ditandai dengan kesederhanaannya. Awalnya, setiap router hanya mengetahui tetangga terdekatnya. Ketika router berbagi tabel routing mereka, pengetahuan tentang node yang lebih jauh secara bertahap menyebar melalui jaringan.
Protokol beroperasi dalam siklus. Dalam setiap siklus, setiap router mengirimkan seluruh tabel routingnya ke tetangga langsungnya. Setelah menerima tabel routing dari tetangganya, router memperbarui tabelnya sendiri untuk mencerminkan jalur yang lebih murah ke tujuan yang telah dipelajarinya.
Router yang menggunakan protokol Distance Vector harus menghadapi masalah tertentu, seperti routing loop dan masalah count-to-infinity, yang diatasi dengan menggunakan teknik seperti split horizon, Route Poisoning, dan hold-down timer.
Fitur Utama Vektor Jarak
Protokol Distance Vector memiliki beberapa fitur utama:
- Kesederhanaan: Relatif mudah dipahami dan diterapkan.
- Memulai sendiri: Jaringan dapat pulih secara otomatis dari kegagalan.
- Pembaruan berkala: Informasi dibagikan secara berkala, menjaga pengetahuan jaringan terkini.
- Tampilan terbatas: Setiap router memiliki tampilan jaringan yang terbatas, yang dapat menjadi kelemahan untuk jaringan yang lebih besar.
Jenis Protokol Vektor Jarak
Berikut adalah beberapa jenis protokol Distance Vector yang paling umum:
-
Protokol Informasi Perutean (RIP): Ini adalah protokol Distance Vector yang paling tradisional dan dasar. RIP mudah untuk dikonfigurasi dan bekerja paling baik di jaringan kecil dan datar atau di jaringan yang lebih besar. Namun kurang cocok untuk jaringan yang lebih besar karena jumlah hop maksimumnya adalah 15.
-
Protokol Perutean Gerbang Interior (IGRP): Dikembangkan oleh Cisco, IGRP adalah protokol berpemilik yang meningkatkan RIP dengan mendukung jaringan yang lebih besar dan menggunakan metrik yang lebih canggih.
-
Protokol Perutean Gerbang Interior yang Ditingkatkan (EIGRP): Ini adalah protokol milik Cisco yang menggabungkan fitur-fitur dari protokol Distance Vector dan Link-State, menawarkan skalabilitas dan waktu konvergensi jaringan yang unggul.
Protokol | Jumlah Hop Maksimum | Penjual | Metrik |
---|---|---|---|
MENINGGAL DUNIA | 15 | Standar | Hitungan lompatan |
IGRP | 100 | Cisco | Bandwidth, penundaan |
EIGRP | 100 | Cisco | Bandwidth, penundaan, keandalan, beban |
Kegunaan, Permasalahan, dan Solusi pada Vektor Jarak
Protokol Distance Vector digunakan dalam berbagai skenario jaringan, terutama dalam pengaturan jaringan yang lebih kecil dan tidak terlalu rumit karena kesederhanaan dan kemudahan pengaturannya.
Namun, protokol ini dapat menghadapi beberapa masalah:
-
Loop Perutean: Dalam kondisi tertentu, informasi perutean yang tidak konsisten dapat menyebabkan jalur perulangan untuk paket. Solusi seperti Split Horizon dan Route Poisoning digunakan untuk mengurangi masalah ini.
-
Hitung hingga tak terhingga: Masalah ini terjadi ketika tautan jaringan gagal dan jaringan memerlukan waktu yang sangat lama untuk menyatu pada rangkaian jalur baru. Pengatur waktu tahan adalah salah satu teknik yang digunakan untuk mengatasi masalah ini.
-
Konvergensi Lambat: Dalam jaringan besar, protokol Distance Vector bisa lambat bereaksi terhadap perubahan jaringan. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan protokol yang lebih modern seperti EIGRP, yang bereaksi lebih cepat terhadap perubahan jaringan.
Perbandingan dengan Istilah Serupa
Protokol Distance Vector sering dibandingkan dengan protokol Link-State. Perbedaan utama di antara keduanya tercantum di bawah ini:
Kriteria | Jarak vektor | Status Tautan |
---|---|---|
Kompleksitas | Sederhana untuk diterapkan | Lebih rumit untuk diterapkan |
Skalabilitas | Lebih baik untuk jaringan yang lebih kecil | Lebih baik untuk jaringan yang lebih besar |
Pengetahuan Jaringan | Hanya tahu tentang tetangga | Tampilan lengkap topologi jaringan |
Waktu Konvergensi | Lambat (pembaruan berkala) | Cepat (pembaruan langsung) |
Penggunaan sumber daya | Lebih sedikit penggunaan CPU dan memori | Lebih banyak penggunaan CPU dan memori |
Perspektif Masa Depan
Meskipun protokol Distance Vector tradisional seperti RIP dan IGRP menjadi kurang umum di jaringan modern, prinsip-prinsip yang mendasari protokol ini masih dapat diterapkan secara luas. Misalnya, protokol seperti BGP (Border Gateway Protocol), yang digunakan untuk perutean antar sistem otonom di internet, menggunakan protokol vektor jalur—varian dari Distance Vector.
Kemajuan dalam teknologi jaringan, seperti Software Defined Networking (SDN), juga dapat mempengaruhi bagaimana prinsip Distance Vector digunakan di masa depan.
Server Proxy dan Vektor Jarak
Server proxy bertindak sebagai perantara permintaan dari klien yang mencari sumber daya dari server lain. Meskipun mereka biasanya tidak menggunakan protokol Distance Vector untuk keputusan perutean, memahami protokol ini memberikan pemahaman dasar tentang bagaimana data melintasi jaringan, termasuk yang melibatkan server proxy.
Dengan memahami prinsip-prinsip jaringan yang mendasarinya, penyedia seperti OneProxy dapat mengoptimalkan kinerja dan keandalan layanan mereka dengan lebih baik. Misalnya, konsep memilih jalur yang paling efisien sangat penting dalam konteks server proxy, karena dapat membantu meminimalkan latensi dan memaksimalkan throughput.
tautan yang berhubungan
Untuk informasi lebih rinci tentang Vektor Jarak, lihat sumber daya berikut: