Abandonware mengacu pada perangkat lunak yang tidak lagi dijual atau didukung oleh pembuat aslinya, biasanya karena perusahaan telah gulung tikar, perangkat lunak tersebut sudah usang, atau perusahaan telah mengalihkan fokus ke produk baru. Meskipun produk perangkat lunak ini pada dasarnya “ditinggalkan”, mereka masih tetap hidup di antara komunitas peminat yang mencarinya karena berbagai alasan seperti nostalgia, studi, atau penggunaan praktis.
Asal Usul dan Penyebutan Pertama Abandonware
Konsep Abandonware dimulai pada akhir tahun 1980an dan awal tahun 1990an, bertepatan dengan pesatnya kemajuan teknologi komputer. Seiring dengan berkembangnya kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak, banyak program lama menjadi tidak kompatibel dengan sistem yang lebih baru, yang pada akhirnya menyebabkan program tersebut menjadi usang.
Istilah “Abandonware” sendiri diciptakan oleh Peter Ringering pada akhir tahun 1997. Ia pertama kali menggunakannya di situs webnya, di mana ia menawarkan katalog perangkat lunak lama yang sudah tidak diproduksi lagi dan menurutnya masih dapat diakses oleh publik.
Memperluas Konsep Abandonware
Abandonware terutama terkait dengan perangkat lunak, namun bisa juga merujuk pada video game, perangkat keras, dan bahkan platform web yang tidak lagi didukung. Meskipun sudah usang, produk-produk yang ditinggalkan ini sering kali tetap berfungsi dan tetap memiliki kegunaan bagi pengguna tertentu.
Meskipun distribusi Abandonware secara teknis ilegal berdasarkan undang-undang hak cipta di banyak yurisdiksi, penegakan hukum cenderung lemah karena kurangnya nilai komersial dan kepentingan dari pemegang hak. Hal ini menimbulkan semacam wilayah abu-abu etis di mana produk-produk tersebut, meskipun memiliki hak cipta, didistribusikan secara bebas oleh komunitas di internet.
Struktur Internal Abandonware
Memahami fungsi Abandonware terutama melibatkan pemahaman siklus hidupnya. Ketika sebuah perangkat lunak dibuat, biasanya perangkat lunak tersebut didukung dan diperbarui oleh pembuatnya untuk jangka waktu tertentu. Pada akhirnya, seiring kemajuan teknologi atau pergeseran prioritas perusahaan, dukungan perangkat lunak tersebut mungkin tidak lagi tersedia. Tahap ini adalah saat perangkat lunak memasuki ranah Abandonware.
Pengguna Abandonware sering kali harus bergantung pada perangkat keras lama, teknologi emulasi, atau lapisan kompatibilitas untuk menjalankan program ini pada sistem modern.
Fitur Utama dari Abandonware
Abandonware dicirikan oleh beberapa fitur utama:
- Tidak Ada Dukungan: Perangkat lunak tidak lagi diperbarui atau didukung oleh pembuat aslinya.
- Dihentikan: Produk tidak lagi tersedia secara komersial.
- Masalah Kompatibilitas: Perangkat lunak sering kali memerlukan perangkat keras atau sistem operasi lama agar dapat berfungsi.
- Area Hukum Abu-Abu: Distribusi Abandonware dapat melanggar undang-undang hak cipta, namun penegakan hukumnya biasanya lemah.
- Berbasis Komunitas: Komunitas peminat sering kali memelihara, mendistribusikan, dan mendukung Abandonware.
Jenis Perangkat Pengabaian
Ada beberapa jenis Abandonware:
Jenis | Keterangan |
---|---|
Perangkat lunak | Program atau utilitas umum yang tidak lagi didukung atau tersedia secara komersial. |
permainan | Video game yang telah dihentikan dan tidak lagi didukung oleh pengembangnya. |
Perangkat keras | Perangkat fisik yang tidak lagi diproduksi atau didukung oleh produsennya. |
Platform Web | Situs web atau layanan online yang telah dihentikan, namun mungkin masih memiliki arsip yang dapat diakses. |
Menggunakan Abandonware: Masalah dan Solusi
Meskipun sifatnya kuno, Abandonware masih dapat berguna untuk tujuan seperti penelitian sejarah, nostalgia, atau untuk menjalankan sistem tertentu yang sudah tua namun penting. Namun, hal ini dapat menimbulkan beberapa tantangan, seperti masalah kompatibilitas dengan sistem modern, kerentanan keamanan, dan potensi implikasi hukum dari penggunaannya.
Solusi terhadap masalah ini sering kali melibatkan penggunaan perangkat lunak emulasi atau mesin virtual untuk menjalankan sistem operasi lama, menjaga protokol keamanan yang ketat untuk melindungi dari kerentanan, dan menavigasi lanskap hukum dengan uji tuntas dan menghormati undang-undang hak cipta.
Abandonware dan Istilah Serupa: Perbandingan
Membandingkan Abandonware dengan istilah terkait dapat membantu memperjelas tempat uniknya:
Ketentuan | Keterangan |
---|---|
Abaikan perangkat lunak | Perangkat lunak yang tidak lagi didukung atau dijual oleh produsen aslinya. |
perangkat berbagi | Perangkat lunak yang dapat digunakan secara gratis secara terbatas, dengan opsi pembelian untuk fungsionalitas penuh. |
Perangkat lunak gratis | Software yang sepenuhnya gratis untuk digunakan, namun tetap didukung dan diperbarui oleh pembuat aslinya. |
Sumber Terbuka | Perangkat lunak yang kode sumber aslinya tersedia secara bebas dan dapat didistribusikan ulang serta dimodifikasi. |
Area publik | Perangkat lunak yang hak ciptanya telah habis masa berlakunya atau tidak pernah ada, sehingga memungkinkan untuk didistribusikan dan dimodifikasi secara bebas tanpa dampak hukum. |
Perspektif dan Teknologi Masa Depan
Dengan maraknya komputasi awan dan Perangkat Lunak sebagai Layanan (SaaS), kemungkinan perangkat lunak menjadi Abandonware mungkin berkurang karena perusahaan kini dapat memberikan pembaruan dan dukungan berkelanjutan melalui cloud. Namun, permainan dan perangkat lunak yang bergantung pada server berpemilik masih dapat ditinggalkan jika infrastruktur server dimatikan.
Selain itu, konsep “pelestarian digital” semakin mendapat perhatian, yang berupaya melestarikan perangkat lunak lama dan media digital untuk tujuan sejarah dan pendidikan. Gerakan ini dapat membentuk masa depan cara penanganan Abandonware, sehingga berpotensi mengarah pada perlindungan dan pengakuan hukum yang lebih besar.
Abaikan Perangkat Lunak dan Server Proxy
Server proxy, seperti yang disediakan oleh OneProxy, dapat membantu akses dan penggunaan Abandonware dalam beberapa cara. Pertama, beberapa repositori Abandonware mungkin diblokir atau dibatasi secara regional. Dalam kasus ini, server proxy dapat membantu pengguna melewati batasan tersebut dan mendapatkan akses ke sumber daya tersebut.
Kedua, server proxy dapat memberikan lapisan anonimitas dan keamanan tambahan bagi pengguna yang mengakses dan mengunduh Abandonware, sehingga mengurangi risiko yang terkait dengan potensi kerentanan keamanan yang dapat ditemukan pada perangkat lunak yang sudah ketinggalan zaman.
tautan yang berhubungan
Untuk informasi selengkapnya tentang Abandonware, pertimbangkan sumber daya berikut:
Harap diingat bahwa distribusi dan penggunaan Abandonware dapat mempunyai implikasi hukum. Selalu hormati undang-undang hak cipta dan pertimbangkan untuk menghubungi pemegang hak cipta untuk mendapatkan izin jika memungkinkan.