Sharenting, gabungan dari “berbagi” dan “mengasuh anak”, mengacu pada tindakan orang tua atau pengasuh yang berbagi informasi, foto, dan video tentang anak-anak mereka di platform media sosial dan ruang online lainnya. Fenomena ini mendapatkan popularitas yang luar biasa dengan meluasnya penggunaan media sosial dan ponsel pintar. Meskipun hal ini memungkinkan orang tua untuk terhubung dengan teman dan keluarga serta menunjukkan pencapaian dan pengalaman anak-anak mereka, berbagi juga menimbulkan kekhawatiran tentang privasi, keamanan, dan potensi konsekuensi jangka panjang bagi anak-anak yang terlibat.
Konsep sharenting dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 2000an ketika munculnya platform media sosial seperti MySpace dan Facebook memudahkan orang untuk berbagi kehidupan pribadi mereka secara online. Namun, istilah “berbagi” sendiri menjadi terkenal pada pertengahan tahun 2010-an ketika para peneliti dan media mulai membahas meningkatnya tren orang tua yang membagikan kehidupan anak-anak mereka di media sosial.
Sharenting telah menjadi fenomena budaya di era digital. Orang tua sering kali ingin berbagi pencapaian, momen menggemaskan, dan bahkan aktivitas sehari-hari anak mereka dengan teman dan pengikut online mereka. Meskipun sebagian orang tua menganggapnya sebagai cara yang tidak berbahaya untuk mendokumentasikan dan merayakan pertumbuhan anak mereka, sebagian orang tua mungkin melakukannya untuk mencari validasi atau dukungan dari komunitas online mereka.
Meskipun populer, sharenting telah menimbulkan beberapa kekhawatiran dan perdebatan. Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi pelanggaran privasi dan persetujuan anak. Karena anak-anak belum cukup umur untuk menyetujui kehidupan mereka disiarkan secara online, sharenting dapat membuat mereka menghadapi risiko seperti pencurian identitas, penindasan maya, dan rasa malu di masa depan karena konten online yang permanen.
Proses berbagi biasanya melibatkan orang tua yang berbagi informasi, foto, atau video anak-anak mereka di platform media sosial atau melalui blog. Kontennya sering kali disertai keterangan atau deskripsi untuk memberikan konteks dan melibatkan penonton. Orang tua juga dapat menggunakan hashtag dan tag lokasi untuk meningkatkan visibilitas postingan mereka.
Platform media sosial memainkan peran penting dalam memungkinkan berbagi. Mereka menyediakan antarmuka yang mudah digunakan dan berbagai opsi berbagi, memungkinkan orang tua menampilkan momen anak-anak mereka hanya dengan beberapa klik. Selain itu, kemampuan untuk mengontrol pengaturan privasi memberi orang tua ilusi kendali atas siapa yang dapat mengakses konten yang mereka bagikan.
Fitur utama dari berbagi meliputi:
-
Kehadiran Media Sosial: Sharenting terutama dikaitkan dengan penggunaan platform media sosial untuk berbagi konten anak-anak.
-
Fotografi dan Videografi: Orang tua sering kali mengabadikan dan membagikan gambar atau video anaknya menggunakan ponsel pintar atau kamera digital.
-
Keterlibatan Audiens: Orang tua mencari validasi dan dukungan dari komunitas online mereka melalui suka, komentar, dan berbagi.
-
Masalah Privasi: Sharenting menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keselamatan anak-anak yang terlibat.
-
Dampak Jangka Panjang: Konsekuensi dari berbagi dalam kehidupan anak-anak seiring bertambahnya usia masih menjadi bahan penelitian dan perdebatan.
Jenis | Keterangan |
---|---|
Pembagian Tonggak Sejarah | Orang tua berbagi pencapaian dan pencapaian utama anak-anak mereka, seperti langkah atau kata-kata pertama. |
Pembagian Acara | Berbagi konten dari acara khusus seperti ulang tahun, hari libur, atau pertunjukan sekolah. |
Berbagi Kehidupan Sehari-hari | Rutin berbagi momen dan rutinitas kehidupan anak sehari-hari. |
Membual Berbagi | Orang tua menampilkan bakat dan prestasi anak mereka untuk mengesankan penontonnya. |
Berbagi Lokasi | Menyertakan tag lokasi dalam postingan untuk berbagi pengalaman perjalanan atau tamasya dengan anak. |
-
Membangun Koneksi: Berbagi dapat membantu orang tua tetap terhubung dengan keluarga dan teman, terutama yang tinggal jauh.
-
Mendokumentasikan Kenangan: Berbagi foto dan video memungkinkan orang tua membuat album digital tentang pertumbuhan dan pengalaman anak mereka.
-
Dukungan dan Saran: Komunitas berbagi menawarkan dukungan dan nasihat pengasuhan anak dari beragam kelompok.
Masalah dan Solusi
-
Pengaturan Privasi: Orang tua harus hati-hati mengelola pengaturan privasi di media sosial untuk mengontrol siapa yang dapat melihat postingan mereka.
-
Berbagi berlebihan: Memperhatikan konten apa yang harus dibagikan dan apa yang harus dirahasiakan untuk melindungi identitas online anak.
-
Persetujuan dan Keterlibatan: Seiring bertambahnya usia anak, libatkan mereka dalam pengambilan keputusan tentang apa yang dapat dibagikan secara online.
-
Mendidik Orang Lain: Orang tua harus mendidik teman dan keluarga tentang tanggung jawab berbagi terhadap anak-anak mereka.
Ciri-ciri utama dan perbandingan lain dengan istilah serupa
Ketentuan | Keterangan |
---|---|
Berbagi | Orang tua berbagi konten tentang anak-anak mereka di platform media sosial. |
Berbagi berlebihan | Berbagi informasi pribadi dalam jumlah berlebihan di media sosial, termasuk detail tentang anak-anak. |
Jejak Digital | Jejak data yang ditinggalkan oleh aktivitas online seseorang, termasuk berbagi postingan. |
Keamanan cyber | Praktik melindungi informasi dan sistem digital dari akses atau serangan tidak sah. |
Seiring berkembangnya teknologi, dampak sharenting kemungkinan besar akan semakin terasa. Kemajuan dalam kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin memungkinkan analisis konten yang lebih canggih, memungkinkan platform untuk lebih melindungi privasi anak-anak dan menandai konten yang berpotensi membahayakan. Selain itu, peraturan perlindungan data mungkin diperketat untuk melindungi kehadiran online anak-anak.
Server proxy dapat memainkan peran penting dalam berbagi dengan meningkatkan privasi dan keamanan online. Ketika orang tua menggunakan server proxy, mereka dapat menyamarkan alamat IP mereka, sehingga lebih sulit bagi pihak ketiga untuk melacak aktivitas online mereka. Lapisan tambahan anonimitas ini dapat membantu melindungi jejak digital orang tua dan anak-anak, mengurangi risiko pencurian identitas dan penindasan maya.
Selain itu, penggunaan server proxy dapat memberikan akses ke platform atau konten media sosial yang dibatasi secara geografis, sehingga memungkinkan orang tua untuk berinteraksi dengan khalayak yang lebih luas atau terhubung dengan kerabat di berbagai negara.
Tautan yang berhubungan
Untuk informasi lebih lanjut mengenai sharenting dan dampaknya, Anda dapat mengunjungi sumber daya berikut:
- Media Akal Sehat: Dampak Media Sosial terhadap Kesejahteraan Digital Anak
- American Academy of Pediatrics: Privasi Online dan Media Sosial
- Childnet International: Tetap Aman Saat Online – Tips untuk Orang Tua dan Pengasuh
- Data & Masyarakat: Berbagi: Tren Pengasuhan Anak dengan Implikasi Privasi Besar
Kesimpulannya, berbagi telah menjadi aspek umum dalam pengasuhan anak modern, menghadirkan peluang dan tantangan. Meskipun memungkinkan orang tua untuk berbagi momen berharga dengan orang yang mereka cintai, hal ini juga memerlukan penggunaan yang bertanggung jawab dan hati-hati untuk melindungi privasi dan keamanan anak-anak. Seiring dengan kemajuan teknologi, sangat penting bagi orang tua untuk tetap mendapatkan informasi tentang praktik terbaik dan menerapkan langkah-langkah untuk memastikan penggunaan sharening yang aman dan positif di era digital.