Analisis data besar adalah proses yang melibatkan penggunaan teknik analitik tingkat lanjut pada kumpulan data yang sangat besar dan beragam yang terdiri dari jenis berbeda seperti data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur, yang berasal dari sumber berbeda dan dalam ukuran berbeda dari terabyte hingga zettabyte.
Kejadian dan Evolusi Analisis Big Data
Istilah “Big Data” pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1990an. Namun, baru pada awal tahun 2000-an istilah tersebut mulai digunakan dan dipahami secara luas. Seiring berkembangnya internet, dan ketika organisasi mulai menyimpan lebih banyak data secara digital dibandingkan di atas kertas, konsep analisis data untuk mengetahui tren, prediksi, dan wawasan pun mulai berkembang.
Gagasan tentang analisis data besar benar-benar menjadi fokus dengan munculnya “Web 2.0” pada pertengahan tahun 2000an, ketika konten buatan pengguna menyebabkan pertumbuhan data yang eksponensial. Peralihan dari kehadiran online yang sederhana ke platform interaktif memicu dihasilkannya data dalam jumlah besar, sehingga memerlukan cara-cara baru dalam memproses dan mengekstraksi wawasan berharga dari kumpulan data ini.
Menggali Lebih Dalam Analisis Big Data
Analisis data besar memungkinkan organisasi menganalisis campuran data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur untuk mencari informasi dan wawasan bisnis yang berharga. Tekniknya meliputi penambangan data, pembelajaran mesin, penambangan teks, analisis prediktif, dan analisis statistik. Analisis data besar dapat dilakukan menggunakan alat perangkat lunak yang dirancang khusus untuk orkestrasi, analisis, dan visualisasi data, seperti Apache Hadoop, Microsoft HDInsight, dan Tableau.
Alat-alat ini memfasilitasi pengelompokan kumpulan data yang kompleks menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola, sehingga memudahkan untuk mengidentifikasi tren, pola, dan korelasi – seperti tren pasar, preferensi pelanggan, dan pola tersembunyi – yang dapat membantu organisasi membuat keputusan berdasarkan data.
Mekanisme Inti Analisis Big Data
Proses analisis data besar melibatkan beberapa tahap:
- Pengumpulan Data: Ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber seperti media sosial, log server web, sumber data cloud, dan aplikasi internal.
- Pemrosesan Data: Pada tahap ini, data yang dikumpulkan dibersihkan, diubah, dan dikategorikan untuk analisis lebih lanjut.
- Penyimpanan Data: Data yang diproses disimpan di DWH (Data Warehousing) atau ekosistem mirip Hadoop.
- Analisis Data: Data yang diproses dianalisis menggunakan model analitik dan algoritma yang berbeda untuk mendapatkan wawasan yang berguna.
- Visualisasi Data: Hasil analisis divisualisasikan menggunakan alat grafis yang berbeda, memberikan interpretasi visual terhadap data yang kompleks.
Fitur Khas Analisis Big Data
Analisis data besar hadir dengan beberapa fitur khas:
- Volume: Mengacu pada sejumlah besar data yang dihasilkan setiap detik.
- Kecepatan: Mengacu pada kecepatan pembuatan data baru dan kecepatan perpindahan data.
- Variasi: Mengacu pada berbagai jenis data yang sekarang dapat kita gunakan.
- Kebenaran: Kekacauan atau kepercayaan data.
- Nilai: Kemampuan untuk mengubah data menjadi nilai.
Jenis Analisis Big Data
Ada empat jenis utama analisis data besar:
- Analisis Deskriptif: Jenis ini melihat kinerja masa lalu untuk memahami kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.
- Analisis Diagnostik: Jenis ini memeriksa data atau konten untuk menjawab pertanyaan tentang mengapa hal tertentu terjadi.
- Analisis Prediktif: Jenis ini menilai kemungkinan hasil di masa depan dengan menganalisis data tren.
- Analisis Preskriptif: Jenis ini menggunakan kinerja masa lalu untuk menghasilkan rekomendasi tentang cara menangani situasi serupa di masa depan.
Pemanfaatan, Permasalahan, dan Solusi pada Big Data Analytics
Analisis big data digunakan di berbagai industri, mulai dari ritel hingga layanan kesehatan, manufaktur hingga jasa keuangan, untuk berbagai tujuan seperti:
- Analisis prediktif dan preskriptif
- Manajemen risiko dan deteksi penipuan
- Manajemen pengalaman pelanggan
- Analisis operasional
Namun, analisis big data bukannya tanpa tantangan, termasuk masalah privasi dan keamanan data, masalah kualitas dan akurasi data, serta kebutuhan akan penyimpanan dan kekuatan pemrosesan yang terukur. Untuk mengatasi tantangan ini, organisasi menerapkan protokol keamanan yang kuat, berinvestasi pada alat pembersihan data, dan memanfaatkan solusi berbasis cloud untuk penyimpanan dan komputasi.
Membandingkan Analisis Big Data dengan Konsep Serupa
Dengan membandingkan analisis data besar dengan analisis data tradisional, kita dapat melihat perbedaannya dalam hal volume data, kecepatan pemrosesan, dan jenis wawasan yang dapat diperoleh.
Analisis Data Tradisional | Analisis Data Besar | |
---|---|---|
Volume Datanya | Menangani kumpulan data yang lebih kecil | Menangani kumpulan data yang besar dan kompleks |
Kecepatan Pemrosesan | Lebih lambat, pemrosesan batch | Pemrosesan real-time atau mendekati real-time |
Wawasan | Wawasan deskriptif | Wawasan prediktif dan preskriptif |
Perspektif dan Teknologi Masa Depan dalam Big Data Analytics
Kemajuan masa depan dalam analisis big data terkait erat dengan kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin, dan analisis real-time. Konsep-konsep seperti analitik yang diperluas, yang menggunakan pembelajaran mesin untuk mengotomatiskan persiapan data, penemuan wawasan, dan berbagi wawasan untuk berbagai pengguna bisnis, pekerja operasional, dan ilmuwan data warga, adalah masa depan.
Evolusi komputasi kuantum juga dirancang untuk mendefinisikan kembali kemampuan analisis data besar dengan memungkinkan pemrosesan kumpulan data kompleks hampir secara real-time.
Server Proxy dan Analisis Big Data
Server proxy dapat memainkan peran penting dalam analisis data besar. Mereka dapat membantu dalam web scraping dengan mengaktifkan akses anonim ke sumber data, menjaga privasi pengguna, dan menyediakan sarana untuk mengumpulkan data dari lokasi geografis yang berbeda dengan menghindari pembatasan pemblokiran geografis.
Data yang dikumpulkan melalui proxy kemudian dapat dimasukkan ke dalam alat analisis big data untuk mengekstraksi wawasan yang bermakna. Misalnya, pengecer dapat menggunakan proxy untuk mengumpulkan data harga global dari situs web pesaing, dan kemudian menggunakan analisis data besar untuk menentukan strategi harga yang optimal untuk pasar yang berbeda.
tautan yang berhubungan
Untuk informasi lebih lanjut tentang Big Data Analytics, Anda dapat merujuk ke: